Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ketua PA 212 Ancam Sweeping Warga India, Novel: Sikap Pribadi

Jubir PA 212 Novel Bamukmin mengatakan penyataan Ketua PA 212 Slamet Maarif yang mengancam sweeping warga India hanya sikap pribadi. Bukan organisasi.

7 Maret 2020 | 16.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Novel Bamukmin. dok.TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengatakan pernyataan Ketua PA 212 Slamet Maarif yang akan melakukan sweeping terhadap warga negara India merupakan sikap pribadi. "Itu sikap pribadi dan suatu hal yang wajar," kata Novel kepada Tempo, Sabtu, 7 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, PA 212 bersama Front Pembela Islam dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar India sehubungan dengan kekerasan yang dialami umat Islam di India.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam aksi tersebut, massa gagal bertemu dengan Duta Besar India dan dijanjikan akan ditemui pekan depan. Slamet Maarif kemudian mengancam akan melakukan sweeping terhadap warga India di Indonesia apabila janji tidak dipenuhi.

Novel menjelaskan, Slamet Maarif sudah mengklarifikasi pernyataannya itu sebagai sikap pribadi. Adapun sikap PA 212, GNPF, dan FPI sudah disepakati ke dalam 6 butir, antara lain menuntut pemerintah India menghentikan berbagai tindakan persekusi terhadap umat Islam, menuntut pemerintah India mencabut UU Kewarganegaraan India yang sangat diskriminatif terhadap umat Islam.

Kemudian meminta pimpinan dan anggota DPR mendesak pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan luar negeri politik bebas aktif sesuai amanat konstitusi, mengimbau lembaga kemanusiaan dan HAM nasional dan internasional memberikan perhatian yang adil dan proporsional atas terjadinya pelanggaran HAM berat terhadap muslim di India.

Kemudian, mereka menyerukan umat Islam Indonesia untuk terus melakukan aksi protes ke Kedubes India hingga tidak ada lagi diskriminatif sebagai warga negara terhadap muslim India.

 

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus