Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kunjungan Ridwan Kamil ke Bamus Betawi Sempat Diwarnai Kericuhan

Kericuhan terjadi setelah Ridwan Kamil masuk ke kantor Bamus Betawi.

7 September 2024 | 06.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (tengah), bersama Ketua Bamus Betawi Eki Pitung (kanan) di kantor pengurus Bamus Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, 6 September 2024. Tempo/Eka Yudha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan calon gubernur Ridwan Kamil ke kantor Badan Musyawarah Betawi atau Bamus Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 6 September 2024, sempat diwarnai kericuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kericuhan terjadi setelah Ridwan Kamil masuk ke kantor Bamus Betawi. Tiba-tiba, di halaman parkir, puluhan orang yang mengaku dari Forum Betawi Rempug berteriak. Salah seorang meneriakan jika Bamus Betawi tidak menyampaikan izin acara Gerbang Betawi atau Gerakan Membangun Betawi.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pengurus Bamus sempat menanyakan orang yang membuat keributan tersebut. “Kamu pro Ridwan Kamil atau Rano?” tanya anggota Bamus itu.

“Ridwan Kamil,” jawab pria yang mengaku anggota FBR.

“Tapi kok kamu begini?” tanya anggota Bamus tersebut. 

Keributan semaki memanas ke jalan. Orang-orang berbaju hitam bertuliskan FBR itu berteriak lantang kalau acara tersebut harus ada izin dari mereka. 

Situasi kondusif setelah acara. Ketua FBR Rawa Bunga Jatinegara, Latif, mengatakan protes dilancarkan karena Ketua Bamus Betawi tidak berkomunikasi dengan RT/RW, polisi, kelurahan dan ormas.

Latif juga membantah keributan terjadi ketika anggotanya dalam pengaruh alkohol. “Panitianya dan Bamus-nya tidak komunikasi jadi kami bingung,” kata Latif. 

Latif mengatakan protes ini tidak ada kaitannya dengan kedatangn Ridwan Kamil. “Lingkungan dukung RK, miskomunikasi saja kita sudah berdamai.”

Ketua Bamus Betawi, Muhammad Rifqi atau Eki Pitung, mengatakan kericuhan bukan karena tidak adanya koordinasi. Ia menyebut FBR sebetulnya sudah dianggap sebagai keluarga Bamus Betawi karena memang ormas naungan Bamus.

Eki mengatakan panitia juga sudah menyampaikan undangan kepada FBR. “Akhirnya kami saling membuka persoalan. Ya terus kita langsung memaafkan,” kata Eki Pitung. 

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus