Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Langkah BNPT Antisipasi Terorisme saat Tahun Baru

BNPT juga berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga intelijen untuk memastikan perayaan tahun baru bebas dari terorisme.

29 Desember 2024 | 06.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan menggelar operasi intelijen untuk memastikan perayaan tahun baru bebas dari aksi terorisme.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Melakukan ops intel dalam memastikan pergantian tahun dapat berjalan dengan aman,” kata Kepala Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Teknologi Informasi BNPT Tjandra Sulistiyono saat dihubungi pada Sabtu, 28 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tjandra mengatakan BNPT juga melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga di bidang intelijen. Selain itu, mereka akan menggunakan satuan gugus atau satgas intelijen yang berada di bawah Subdirektorat Intelijen BNPT dalam melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap ancaman terorisme.

“Kuncinya bersama-sama berkolaboratif dalam menjawab antisipasi ancaman terorisme,” kata Tjandra. 

Sebelumnya, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Eddy Hartono mengatakan hingga saat ini lembaganya terus melakukan monitoring dan pencegahan dari potensi aksi terorisme. "Insya Allah kami pastikan kondusif karena monitoring dan tindakan langsung tidak pernah dihentikan sama sekali," kata Eddy kepada Tempo pada Rabu, 25 Desember 2024.

BNPT, kata Eddy, telah mengawasi media sosial yang menjadi kanal utama kelompok radikal berkomunikasi. BNPT juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat ihwal potensi bahaya terorisme.

Eddy mengimbau masyarakat yang tengah menikmati masa libur Natal dan Tahun Baru untuk tetap selektif dalam mencerna dan memperoleh informasi, khususnya di media sosial, yang sering menjadi kanal utama mereka untuk menyebarkan konten ekstremis.

Media sosial, menurut Eddy, menjadi kanal utama penyebaran konten ekstremis karena memiliki diseminasi informasi yang luas dan cepat. Misalnya, untuk menyebarkan konten ekstremis berupa penyebaran narasi demokrasi adalah suatu hal yang haram, anti NKRI atau konten propaganda lain, termasuk melakukan penggalangan dana untuk kegiatan terorisme. 

"Kami terus melakukan mitigasi untuk ini guna memastikan situasi kondusif," ucap Eddy.

BNPT, kata dia, juga terus bekerja sama dengan instansi negara lain, seperti Kementerian Komunikasi dan Digital, hingga Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengoptimalkan kerja-kerja melawan terorisme. "Sekali lagi, kami pastikan Insyaallah situasi kondusif," kata Eddy.

Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus