Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebun binatang Medan atau biasa dikenal dengan Medan Zoo kini kian menjadi sorotan publik. Pasalnya, sudah terdapat tiga harimau yang mati dalam dua bulan terakhir. Dapat dilihat dari kondisi kandang yang memang sudah tidak terurus dan lembab yang dapat mempengaruhi kesehatan harimau. Seperti Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut yang bilang akan penyebabnya terkait pneumonia dan renal disease.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Medan Zoo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Medan Zoo, yang berdiri sejak tahun 1952 di Kota Medan, merupakan salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Desa Simalingkar, Medan Tuntungan, Kota Medan, menjadi tempat letak Medan Zoo ini. Jarak sekitar 30 menit untuk perjalanan dari pusat Kota Medan. Kebun binatang ini memiliki seluas 30 hektar yang dikelola oleh Pemerintahan Kota (Pemko) Medan sejak tahun 2020.
Dengan luas area yang mencakup berbagai habitat alami, tempat ini menjadi rumah bagi beragam spesies hewan, termasuk mamalia, burung, reptil, dan amfibi. Sambil menjelajahi kebun binatang, pengunjung dapat belajar tentang keanekaragaman hayati dan upaya konservasi yang dilakukan di sana. Selain itu, Medan Zoo menawarkan fasilitas tambahan, seperti area bermain anak, restoran, dan pertunjukan hewan yang menarik.
Dikelola oleh pemerintah Kota Medan, kebun binatang ini tetap aktif melayani pengunjung hingga saat ini. Tarif masuknya dapat bervariasi sesuai dengan kategori pengunjung, termasuk anak-anak, dewasa, warga lokal, atau wisatawan asing. Hal ini terjadi lantaran adanya ancaman saat pandemi COVID-19 lalu, sehingga Medan Zoo diambil alih.
Sebagai salah satu kebun binatang tertua di Indonesia, Medan Zoo menawarkan pengalaman unik dengan luas area mencakup berbagai habitat alami. Dari hutan hujan tropis hingga savana, pengunjung dapat melihat secara langsung berbagai spesies hewan yang hidup dalam kondisi mirip dengan habitat aslinya.
Dalam perjalanan melalui Medan Zoo, pengunjung dapat menemukan berbagai spesies hewan, mulai dari harimau Sumatera yang langka hingga burung hantu yang eksotis. Pengelola kebun binatang juga terus berupaya untuk melibatkan pengunjung dengan kegiatan edukatif, seperti pameran interaktif, ceramah, dan program konservasi.
Salah satu daya tarik utama Medan Zoo adalah Jelajah Keanekaragaman Hayati, di mana pengunjung dapat mengikuti tur bersama pemandu ahli yang menjelaskan tentang setiap spesies dan upaya konservasi yang dilakukan kebun binatang. Program ini memberikan kesempatan langka untuk bertemu langsung dengan hewan-hewan tersebut dan memahami tantangan konservasi yang dihadapi.
Khusus untuk anak-anak, kebun binatang ini menyediakan area bermain yang aman dan mendidik. Pengunjung muda dapat belajar sambil bermain, memahami nilai-nilai konservasi, dan mengembangkan rasa cinta terhadap satwa liar. Para orang tua juga dapat menikmati waktu santai sambil menyaksikan pertunjukan hewan yang menarik di Teater Hewan Medan Zoo.
Tidak hanya menjadi tujuan wisata, Medan Zoo juga berperan dalam upaya konservasi dan penelitian. Kebun binatang ini aktif bekerja sama dengan lembaga-lembaga konservasi dan penelitian untuk menyelamatkan dan melestarikan spesies terancam punah. Beberapa keberhasilan yang dicapai termasuk berhasilnya program pemuliaan harimau Sumatera dan upaya penyelamatan burung langka.
Sebagai penutup, tiket untuk masuk ke Kebun Binatang Simalingkar menawarkan harga yang terjangkau, dimulai dari sekitar Rp15.000-an. Berikut adalah daftar harga tiket masuknya:
- Senin: Rp15.000
- Selasa: Rp15.000
- Rabu: Rp15.000
- Kamis: Rp15.000
- Jumat: Rp15.000
- Sabtu: Rp20.000
- Minggu: Rp20.000
- Libur Nasional: Rp20.000