Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menunjuk Brigadir Jenderal Rafael Granada Baay sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Komandan Paspampres) menggantikan Marsekal Muda (Marsda) Wahyu Hidayat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari situs resmi TNI Angkatan Darat, Rafael Granada Baay merupakan sosok berpengalaman di Korps Baret Merah Kopassus. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini sebelum dipromosikan sebagai Danpaspampres adalah Aspotwil Kaskogabwilhan I. Selain itu, Jenderal Kopassus ini pernah menjabat sebagai Direktur H Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rafael Granada Baay merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993. Setelah lulus dengan kecabangan Infanteri, dia lama berdinas di Kopassus. Dia tercatat pernah memegang berbagai jabatan di Kopassus. Dia pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Danjen Kopassus selama 2012-2014.
Tak hanya dipercaya sebagai Waaslog, dia juga pernah menjadi Asintel Danjen Kopassus dan Dangrup 2 Kopassus pada 2015-2016. Dia pernah menjabat sebagai Dangrup-2/Parako tahun 2015. Setelah menduduki berbagai jabatan di di Kopassus, Rafael kemudian diangkat menjadi Danrindam VII/Wirabuana, kemudian Danrindam XIV/Hasanuddin, dan menjadi Danrem 074/Warastratama.
Rafael Granada Baay mendapatkan promosi menjadi Brigadir Jenderal sebagai Aster Kaskogabwilhan I. Promosi jabatan tersebut tertuang dalam Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/4784/XI/2019 Tanggal 20 November 2019.
Selain itu, Rafael Granada Baay pernah menjabat Wakil Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Wapangkoopsgabsus) Tricakti. Koopsgabsus adalah unit yang dibentuk pimpinan TNI untuk mengejar 11 teroris kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora di pedalaman hutan dan pegunungan Poso, Sigi, dan Parimo.
Pasukan Koopsgabsus Tricakti di bawah pimpinan Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon tergabung dalam Satgas Madago Raya yang mulai efektif bekerja sejak awal Januari 2021. Satgas tersebut dibentuk dalam rangka operasi penumpasan teroris di Poso.
HAN REVANDA PUTRA