Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Partai Berkarya Adopsi Program Soeharto Jaring Suara Pemilu 2019

Partai berkarya mengadopsi sejumlah program Soeharto untuk menggaet suara dalam pemilu 2019.

16 Juni 2018 | 15.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto (kedua kiri), Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso (kedua kanan), kader baru Partai Berkarya Titiek Soerharto (tengah), dan sejumlah kader partai berfoto bersama saat jumpa pers di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, Yogyakarta, Senin, 11 Juni 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Berkarya menawarkan kembali sejumlah program mantan Presiden Soeharto untuk menarik dukungan masyarakat dalam pemilihan umum atau pemilu 2019. Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan banyak ajaran dan program positif yang bisa diadopsi kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ajaran Pak Harto yang baik kami tawarkan kembali kepada masyarakat," ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 16 Juni 2018. Dia mencontohkan, sejumlah program Soeharto, yang kerap dijuluki Bapak Pembangunan, seperti trilogi pembangunan, delapan jalur pemerataan, Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, serta posyandu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Priyo optimistis ajaran-ajaran tersebut mampu menarik simpati masyarakat untuk memenuhi target 80 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut Priyo, target itu realistis karena kursi di DPR pada pemilihan legislatif 2019 mencapai 575 kursi. "Jika dipercaya rakyat, kami siap mengambil oper kepemimpinan politik di parlemen," ucapnya.

Partai Berkarya pun memiliki strategi untuk mencapai target kursi di DPR dengan menggaet kader dari partai lain, seperti Golkar. Priyo dan Titiek Soeharto, misalnya, menyatakan keluar dari Partai Golkar untuk merapat ke Partai Berkarya.

Priyo mengklaim masih banyak kader partai penguasa Orde Baru itu yang menyatakan tertarik bergabung dengan Partai Berkarya. "Ada juga tokoh-tokoh dari beberapa partai yang selama ini dikenal publik," tuturnya. Namun Priyo masih enggan menyebut calon anggota baru Partai Berkarya yang dia maksud itu.

Partai Berkarya, menurut dia, sangat terbuka terhadap tokoh partai yang ingin berpindah haluan menjelang pemilu 2019. "Itu proses yang wajar," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus