Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra akan mengundang mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada acara ulang tahun Gerindra ke-17 pada 6 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan partainya akan mengundang semua ketua umum partai politik, tak terkecuali mantan presiden dalam acara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Semua pimpinan partai politik, apalagi ketua umum, akan kami undang. Insya Allah,” kata Muzani saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, 3 Februari 2025.
Saat itu Muzani menjawab pertanyaan apakah akan mengundang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Insya Allah semua mantan presiden akan kami undang,” jawabnya saat ditanya apakah juga mengundang Jokowi.
Hubungan Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi retak menjelang Pemilihan Umum 2024. Keduanya berbeda sikap politik dalam pemilihan presiden. Megawati mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md., sebagai calon presiden dan wakil presiden.
Namun Jokowi yang saat itu masih kader PDIP justru mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sejak saat itu, kedua tokoh tersebut tidak lagi bertemu secara langsung. Pertemuan terakhir Megawati dengan Jokowi yang tercatat terjadi saat rapat kerja nasional PDI Perjuangan di JIExpo, Jakarta Pusat, pada September 2023. Namun, meski hadir dalam acara yang sama, keduanya dikabarkan tidak akur.
Gerindra akan menggelar acara syukuran HUT Gerindra ke-17 pada 6 Februari 2025, disusul rapat pimpinan nasional 14 Februari dan puncak HUT nasional pada 15 Februari. Muzani hari ini menemui Presiden Prabowo Subianto sekaligus ketua umum Gerindra. Dalam pertemuan itu, Muzani melaporkan persiapan HUT Gerindra.
“Kami bercerita tentang masa-masa perjuangan selama 17 tahun partai ini berdiri, dan beliau banyak menyampaikan, menceritakan satu kenangan yang cukup panjang,” kata Ketua MPR itu.
Muzani mengatakan, Gerindra bisa menjadi seperti sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang tiba-tiba. “Ini sebuah perjuangan politik yang panjang, yang penuh dengan berbagai macam catatan," kata dia.
Pilihan Editor: Sejumlah Catatan Direktur LBH Bali Kritisi Penegakan Hukum 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran