Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden Prabowo Subianto bertemu Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Indonesia Jusuf Kalla (JK) pada Selasa, 4 Februari 2025. Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pertemuan yang dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, keduanya membahas serap gabah petani, program revolusi hijau, dan pemberdayaan masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bagaimana serap gabah, bagaimana dahulu revolusi hijau, dan bagaimana bimbingan masyarakat atau bimas," kata Andi Amran di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 4 Februari 2025. Andi Amran ikut hadir menemani Prabowo untuk menemui Jusuf Kalla (JK)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andi Amran menuturkan, Jusuf Kalla memberikan masukan sejumlah hal itu kepada Presiden Prabowo. "JK memberi masukan karena beliau banyak pengalaman. Dan itu masukan yang baik bagi kami," ujar Andi.
Saat ditanya pertemuan juga membahas mengenai kebijakan gas LPG 3 KG, Andi mengatakan, hal itu bisa ditanyakan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Adapun Revolusi hijau adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dengan menggunakan teknologi modern dalam pertanian. Revolusi hijau di Indonesia terjadi pada masa Orde Baru, sekitar tahun 1960-an hingga 1980-an.
Dalam isu yang lain, pemerintah menerapkan kebijakan baru untuk memastikan pendistribusian subsidi energi berjalan lebih tepat sasaran. Kementerian ESDM menyatakan, mulai 1 Februari 2025, Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau biasa disebut elpiji subsidi 3 kilogram--sering disebut gas melon--hanya dapat dibeli di pangkalan resmi yang terdaftar di Pertamina. Langkah ini dilakukan untuk memastikan harga yang sesuai dengan harga ecer tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Namun, langkah ini dianggap menyusahkan Masyarakat. Akibat kebijakan ini, masyarakat kesulitan untuk bisa membeli gas LPG 3 KG. Belakangan, Menteri Bahlil Lahadalia mengungkapkan permintaan Presiden Prabowo untuk mengaktifkan kembali pengecer bisa menjual LPG 3 kg. Bahlil mengatakan statusnya bakal berubah menjadi sub pangkalan secara otomatis. "Tidak dikenakan biaya apapun,” kata Bahlil dalam sidak di Palmerah Selasa, 4 Februari 2025.
Dani Aswara berkontribusi dalam tulisan ini.