Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Perwira Menegah Polda Sulsel Terindikasi Tak Netral di Pilkada

Propam Polda Sulses masih menyelidiki sejauh mana keterlibatan para personel polisi itu dalam mendukung peserta Pilkada.

27 Juni 2018 | 07.11 WIB

Panglima dan Kapolri Tegaskan Sikap TNI Polri di Pilkada
Perbesar
Panglima dan Kapolri Tegaskan Sikap TNI Polri di Pilkada

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Makassar - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Brigadir Jenderal Risyapudin Nursin mengatakan ada anggota polisi yang terindikasi tidak netral di Pilkada Serentak 2018. Karena itu Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel memeriksa mulai brigadir hingga perwira menengah yang diduga terlibat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Sudah ditangani Propam, kami masih menunggu perkembangannya,” kata Risyapudin Nursin di Makassar, Selasa 26 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Terkait jumlah anggota polisi yang terindikasi tak netral tersebut, Risyapudin mengaku tak mengetahui jumlah pastinya. Menurut dia, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Apalagi banyak laporan yang diterima dari masyarakat, mulai melalui pesan WhatsApp hingga laporan resmi. “Tapi pasti kmi tindaklanjuti,” tuturnya.

Risyapuddin juga mengatakan belum mengetahui sampai sejauh mana dugaan keterlibatan para personel polisi itu pada masing-masing pasangan calon. Namun ia menegaskan netralitas di Pilkada adalah harga mati bagi lembaganya. “Kami lebih cinta NKRI, jadi netral harga mati,” tutur Risyapudin.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin mengungkapkan Polri menjamin netralitas di Pilkada Serentak 2018. Meskipun Polri paling disoroti dalam pesta demokrasi lantaran bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan ada indikasi Polri tak netral dalam pilkada 2018. Ia mencontohkan proses Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Dimana usungan partai Demokrat berkali-kali dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus