Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pesan Santri untuk Jokowi: Jangan Lupa Bahagia dan Jangan Ngambek

Jokowi juga bertanya maksud tulisan 'Ojo Nesu' yang ditulis Bisma dalam posternya. "Nesu itu sifat yang tidak baik."

24 Maret 2019 | 11.56 WIB

Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara silaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, 23 Maret 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Perbesar
Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara silaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, 23 Maret 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Magelang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 23 Maret 2019. Dalam kunjungannya itu, Jokowi mendapat kejutan dari seorang santri yang membawakannya poster bertuliskan 'Jangan Lupa Bahagia' dan 'Ojo Nesu' (Jangan Ngambek).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seperti biasa, Jokowi mengajak salah satu santri untuk maju ke podium dan bicara dengannya. Saat itulah santri yang bernama Bisri Mustafa alias Bisma mengangkat posternya. Melihat aksi Jokowi, ia pun memanggil Bisma. "Ini apa? Kenapa berani nulis 'Jangan Lupa Bahagia? Untuk siapa?" Jokowi bertanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Untuk kita semua, Pak. Khususnya panjenengan karena berkat panjenengan santri diakui," kata Bisma.

Mendengar jawaban Bisma, Jokowi tersenyum. Ia menjelaskan pemerintah sejak 2018 telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. "Itu pengakuan negara terhadap peran santri atas pembangunan di negara ini."

Baca: Saat Jokowi Berbincang dengan Banser Wanita NU

Akan halnya Bisma menjelaskan sengaja menulis pesan 'Jangan Lupa Bahagia' untuk mengingatkan hakikat manusia dilahirkan ke bumi. Menurut dia, manusia lahir untuk bahagia. "Bahagia itu taat ibadah kepada Gusti Allah, takzim kaleh pemerintah (hormat pada pemerintah), nderek kaleh masyayikh (taat pada ulama), dan selalu tersenyum dalam keadaan apapun," kata Bisma yang lagi-lagi membuat Jokowi dan para hadirin tertawa.

Jokowi juga bertanya maksud tulisan 'Ojo Nesu' yang ditulis Bisma dalam posternya. "Nesu itu sifat yang tidak baik. Semua sesuatu kalau pakai emosi akan tidak baik dan memberikan mudarat buat orang lain," kata Bisma.

 

 

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus