Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prihatin Ada Keris Dihancurkan, Fadli Zon: Banyak Orang Salah Paham

Ketua Umum Serikat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Fadli Zon mengaku prihatin ihwal adanya sekelompok orang yang menghancurkan keris.

4 Agustus 2020 | 14.57 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto (ketiga kanan) bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Pakar Keris Indonesia, Haryono Haryoguritno (ketiga kiri) mengamati aneka keris yang dipamerkan dalam Pameran Keris Nusantara di Gedung Nusantara, Jakarta, 20 Mei 2015. Pameran tersebut menampilkan beragam keris khas sejumlah daerah di milik anggota DPR. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto (ketiga kanan) bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Pakar Keris Indonesia, Haryono Haryoguritno (ketiga kiri) mengamati aneka keris yang dipamerkan dalam Pameran Keris Nusantara di Gedung Nusantara, Jakarta, 20 Mei 2015. Pameran tersebut menampilkan beragam keris khas sejumlah daerah di milik anggota DPR. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Serikat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Fadli Zon mengaku prihatin ihwal adanya sekelompok orang yang menghancurkan keris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Saya prihatin kenapa orang tidak melihat keris ini sebagai benda budaya luar biasa yang diakui dunia," kata Fadli kepada Tempo, Selasa, 4 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam video yang beredar, terlihat beberapa orang menghancurkan sejumlah keris dengan pemotong besi. Belum diketahui di mana lokasi dan waktu kejadian tersebut.

Fadli Zon menjadi Ketua SNKI sejak 2016. Mantan Wakil Ketua DPR ini juga dikenal sebagai kolektor keris. Adapun SNKI, kata Fadli, beranggotakan lebih dari 156 paguyuban keris.

Fadli menilai aksi penghancuran keris itu terjadi karena banyak kesalahpahaman orang dalam memandang keris. Ia menduga hal ini disebabkan kurangnya informasi dan keterbatasan pengetahuan tentang keris.

Fadli pun menjelaskan, keris adalah benda budaya yang sudah diakui oleh Unesco. Fadli mengatakan bahkan menetapkannya sebagai intangible heritage of hummanity. Banyak juga kolektor keris dari pelbagai negara.

Menurut Fadli, pemaknaan terhadap keris bisa dimaknai dari berbagai sisi. Ada yang melihatnya sebagai benda budaya, ada pula yang memaknai dari sisi benda bertuah.

"Itu tergantung orangnya masing-masing, tapi jangan kemudian kerisnya diperlakukan seperti itu. Masyarakat kita ini kan seringkali salah paham," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini. 

Fadli Zon mengakui ada praktik penggunaan keris dalam perdukunan yang dianggap menyimpang. Ia pun tak menampik ada orang-orang yang tertipu oleh praktik tersebut.

Namun ia mengingatkan bukan keris yang harus disalahkan dan dihancurkan karena hal tersebut. Menurut Fadli, masyarakat yang harus membekali dirinya dengan pengetahuan ihwal keris. "Mungkin banyak juga orang yang mungkin tertipu, tapi bukan kerisnya, itu karena orangnya. Dia harus equip (melengkapi) diri dengan pengetahuan," ucap dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus