Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Serikat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Fadli Zon mengaku prihatin ihwal adanya sekelompok orang yang menghancurkan keris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya prihatin kenapa orang tidak melihat keris ini sebagai benda budaya luar biasa yang diakui dunia," kata Fadli kepada Tempo, Selasa, 4 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video yang beredar, terlihat beberapa orang menghancurkan sejumlah keris dengan pemotong besi. Belum diketahui di mana lokasi dan waktu kejadian tersebut.
Fadli Zon menjadi Ketua SNKI sejak 2016. Mantan Wakil Ketua DPR ini juga dikenal sebagai kolektor keris. Adapun SNKI, kata Fadli, beranggotakan lebih dari 156 paguyuban keris.
Fadli menilai aksi penghancuran keris itu terjadi karena banyak kesalahpahaman orang dalam memandang keris. Ia menduga hal ini disebabkan kurangnya informasi dan keterbatasan pengetahuan tentang keris.
Fadli pun menjelaskan, keris adalah benda budaya yang sudah diakui oleh Unesco. Fadli mengatakan bahkan menetapkannya sebagai intangible heritage of hummanity. Banyak juga kolektor keris dari pelbagai negara.
Menurut Fadli, pemaknaan terhadap keris bisa dimaknai dari berbagai sisi. Ada yang melihatnya sebagai benda budaya, ada pula yang memaknai dari sisi benda bertuah.
"Itu tergantung orangnya masing-masing, tapi jangan kemudian kerisnya diperlakukan seperti itu. Masyarakat kita ini kan seringkali salah paham," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Fadli Zon mengakui ada praktik penggunaan keris dalam perdukunan yang dianggap menyimpang. Ia pun tak menampik ada orang-orang yang tertipu oleh praktik tersebut.
Namun ia mengingatkan bukan keris yang harus disalahkan dan dihancurkan karena hal tersebut. Menurut Fadli, masyarakat yang harus membekali dirinya dengan pengetahuan ihwal keris. "Mungkin banyak juga orang yang mungkin tertipu, tapi bukan kerisnya, itu karena orangnya. Dia harus equip (melengkapi) diri dengan pengetahuan," ucap dia.