Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis laporan awal dana kampanye masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden 2024. Dari data tersebut, pasangan Anies-Muhaimin tercatat memiliki dana awal kampanye paling kecil, yaitu sebesar Rp 1 miliar saja.
Berbeda dengan pasangan calon lainnya, kubu Anies-Muhaimin yang punya dana kampanye terecil memilih cara kampanye yang efisien. Lalu, apa saja kegiatan kampanye Anies-Imin yang hemat biaya?
1. Minim baliho
Kampanye yang dilakukan Timnas AMIN tidak lagi memasang baliho atau alat peraga kampanye (APK) secara berlebihan. Selain karena memakan biaya yang besar, menurut Anies pemasangan APK tak lagi efektif untuk meraup suara. Hal tersebut karena sekarang era teknologi sudah berkembang dan masyarakat bisa mencari tahu rekam jejak calon atau peserta pemilu melalui internet.
2. Live TikTok
Salah satu terobosan yang digunakan Anies dalam berkampanye secara daring adalah menggunakan platform media sosial TikTok. Melalui platform tersebut, Anies banyak berinteraksi dengan warganet, khususnya anak muda.
Anies live TikTok pada Kamis malam 28 Desember 2023. Aksi live perdana berdurasi 27 menit itu bertajuk "Temani Saya di Jalan" dan mendapatkan sekitar 300 ribu penonton. Melalui siaran langsungnya, Anies banyak melakukan tanya jawab dengan warganet. Anies membebaskan warganet bertanya apa saja kepadanya selagi live. Aksi Anies itu pun mendapat sambutan positif dari warganet.
Live TikTok yang dilakukan Anies tergolong hemat biaya karena hanya memerlukan handphone dan data seluler ataupun koneksi WiFi.
3. APK “organik”
Anies mengatakan bahwa baliho yang terkadang terpasang merupakan inisiasi dari para warga. Menurutnya, baliho AMIN merupakan iuran dari warga. Ia menganggap itu hal yang berbeda karena sifatnya bukan top-down, tetapi memang benar-benar organik.
Selain itu, baru-baru ini ada inisiasi dari anak muda yang menggalang dana untuk menyewakan videotron ala idola K-Pop. Namun, videotron yang diinisiasi Olppaemi Project tersebut diturunkan tanpa alasan yang jelas.
Dyno, inisiator Olppaemi Project mengaku kecewa. Ia mengatakan ahwa hal tersebut menjadi kendalanya. Padahal, video yang dinilai kreatif dengan desain yang kekinian ala idola K-Pop dan ramah lingkungan itu dibuat atas kerja keras para Humanies (sebutan pendukung Anies di Olppaemi Project).
Dengan APK yang dipasang oleh warga ataupun simpatisan, tentu pihak Timnas AMIN tidak mengeluarkan biaya dan menghemat dana kampanye untuk pemasangan APK.
4. Desak Anies dan Slepet Imin
Desak Anies dan Slepet Imin merupakan salah satu kampanye yang mengedepankan dialog. Anies mengatakan bahwa cara itu merupakan respons terhadap banyaknya APK peserta Pemilu 2024 yang dipasang secara berlebihan di daerah.
"Kami berkeliling, kami berdialog, dan kami ingin menghormati rakyat Indonesia. Cara menghormatinya dengan apa? Dengan memberikan kesempatan mereka untuk bertanya," kata Anies dalam keterangannya usai berkampanye di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, seperti dilansir Antara, Kamis, 4 Januari 2023.
"Saya memilih hadir di acara Desak Anies karena warga bisa bertanya apa saja, supaya mereka bisa menilai dan merasa dihormati. Jadi calon (presiden) bukan sekadar memberikan foto dan video, tetapi juga siap berdialog dengan rakyat," ujar Anies.
ANANDA RIDHO SULISTYA | INTAN SETIAWANTY | DEFARA DHANYA PARAMITHA | KUKUH S. WIBOWO | RIZKI DEWI AYU | ANTARA | ANDIKA DWI
Pilihan Editor: Alasan Anies Baswedan Lebih Suka Kegiatan Desak Anies Daripada Memasang Alat Peraga Kampanye Berlebihan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini