Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Satu Anak Kena Kanker Mata, Segera Periksakan Kakak dan Adiknya

Kanker mata pada anak atau Retina Blastoma bersifat menurun antar anggota keluarga. Periksakan anggota keluarga bila ada yang menderita kanker mata

20 Februari 2019 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker mata pada anak atau Retina Blastoma bersifat menurun antar anggota keluarga. Bila salah satu anak dalam anggota keluarga memiliki Retina Blastoma, kemungkinan besar anak lain dalam anggota keluarga tersebut memiliki faktor risiko besar terkena kanker yang sama.

Baca: Trik Meisya Siregar Supaya Liburan Keluarga Menyenangkan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Retina Blastoma yang terlambat dideteksi dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pada anak. Sebab, salah satu pengobatan yang harus dilakukan adalah nucleation atau proses pengangkatan bola mata agar mutasi sel kanker tidak menyebar kemana-mana. Karena itu, perlu pemeriksaan dini serta kesadaran akan faktor resiko agar Retina Blastoma dapat segera ditangani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Retina Blastoma sifatnya sporadis dan menurun antar anggota keluarga, faktor risiko yang berasal dari genetik bisa mencapai 50 persen," ujar Dokter Spesialis Anak, dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Haridini Intan, saat diwawancara di acara Berani Gundul, - Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia, Gandaria City, Ahad 17 Februari 2019.

Menurut Haridini, bila salah satu anak di anggota keluarga memiliki Retina Blastoma, orang tua segera melakukan pencegahan dini dengan memeriksakan anak yang lain. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di rumah sakit atau puskesmas yang terdekat dengan pasien.

Bila fasilitas pemeriksaan kanker belum tersedia di puskesmas atau rumah sakit sekitar tempat tinggal pasien, maka rumah sakit yang menegakkan diagnosa pertama harus merujuk ke rumah sakit khusus kanker. "Di Dharmais bukan hanya menyediakan deteksi awal tapi juga pemeriksaan dini untuk dugaan adanya Retina Blastoma, khususnya bagi anak-anak," kata Haridini.

Retina Blastoma adalah kanker mata yang menyerang retina, jaringan saraf tipis di belakang mata. Retinoblastoma dapat menyerang satu ataupun kedua mata. Kanker ini paling umum menyerang anak-anak dan sering terdeteksi pada anak di bawah usia 4 tahun.

Baca: Paus Gelar Pertemuan Penanganan Pelecehan Seksual Anak di Vatikan

Penyebab kanker mata diperkirakan merupakan mutasi genetik yang biasa disebut retinoblastoma-1 (RB1). Mutasi ini dapat diwariskan dari orangtua ke anak. Mutasi baru menyebabkan retinoblastoma yang tersebar dapat menempel di organ lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus