Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

AMAN: Penggunaan Pakaian Adat oleh Pejabat Negara Tak Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Adat

Pada upacara 17 Agustus kemarin, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Kustim asal Kalimantan Timur di IKN.

18 Agustus 2024 | 11.49 WIB

Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo (kanan) didampingi Menhan  Prabowo Subianto (keempat kiri) memberikan penghormatan kepada peserta upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di lapangan upacara Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu 17 Agustus 2024. Upacara dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-79 RI tersebut mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo (kanan) didampingi Menhan Prabowo Subianto (keempat kiri) memberikan penghormatan kepada peserta upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di lapangan upacara Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu 17 Agustus 2024. Upacara dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-79 RI tersebut mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Adat Nasional atau AMAN, menyoroti penggunaan pakaian adat oleh para pejabat negara pada perayaan upacara kenegaraan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Direktur Advokasi Kebijakan, Hukum dan Hak Asasi Manusia AMAN, Muhammad Arman, mengatakan penggunaan pakaian adat oleh para pejabat dalam perayaan hari kemerdekaan, tidak sejalan dengan praktik perlindungan masyarakat adat "Ini adalah bentuk penundukan," kata Arman saat dihubungi, Ahad, 18 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penundukan yang dimaksud Arman ialah ihwal abainya negara, khususnya Presiden Joko Widodo dalam memberikan perlindungan terhadap masyarakat adat. Salah satunya mengenai dorongan agar DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat.

Pun, dalam upacara peringatan hari kemerdekaan ke-79 tahun Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), peran masyarakat adat malah disingkirkan alih-alih diberikan ruang dan perlindungan oleh negara setelah terdampak pembangunan mega proyek ini.

"Penggunaan pakaian adat ini adalah bentuk pencitraan saja. Karena faktanya masyarakat tidak sama sekali dilibatkan," ujar Arman.

Arman mencontohkan warga Desa Balik Sepaku yang masuk dalam zona inti mega proyek IKN. Alih-alih diberikan perlindungan setelah ruang hidupnya terancam kerusakan ekologis , masyarakat justru disingkirkan dari gegap gempita pembangunan mega proyek IKN.

"Ribuan masyarakat di sana hidup dalam ketidakpastian setelah investasi dan pembangunan IKN merampas lahan masyarakat," kata Arman.

Pada upacara 17 Agustus kemarin, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Kustim asal Kalimantan Timur di IKN. Berdasarkan informasi yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, baju adat yang dikenakan Jokowi merupakan pakaian khas Suku Kutai yang terinspirasi dari Kesultanan Kutai Kertanegara.

Sedangkan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, merayakan upacara kemerdekaan di Istana Negara Jakarta. Putra sulung Presiden Jokowi itu menggunakan pakaian adat asal Papua yang sama dengan putranya, Jan Ethes.

Andi Adam Faturahman

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus