Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Apa Itu Tahiyat yang Disebut Zulhas Jadi Dua Jari karena Cinta Prabowo?

Zulhas sebut gerakan satu jari berubah menjadi dua jari di tahiyat akhir salat. Lantas, apa itu tahiyat akhir?

21 Desember 2023 | 15.32 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas blusukan di Pasar Tos 3000 Jodoh Batam, Minggu (17/12/2023). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Perbesar
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas blusukan di Pasar Tos 3000 Jodoh Batam, Minggu (17/12/2023). TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas tengah menjadi sorotan terkait guyonannya mengenai gerakan dan bacaan salat. Dalam video yang viral di media sosial, dia mengatakan bahwa orang-orang di sejumlah daerah tidak lagi mengucapkan “amin” dan mengangkat dua jari saat gerakan tahiat akhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dia menyebut hal tersebut sebagai bentuk cinta para pendukung kepada calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto. “Jadi kalau salat Magrib, baca Al Fatihah. Waladhdhoolliin. Ada yang diam sekarang. Saking cintanya sama Pak Prabowo itu. Kalau tahiat akhir, kan gini (gestur 1 telunjuk), sekarang banyak gini (2 jari),” kata Zulhas dalam video berdurasi 46 detik itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Zulhas diketahui bercerita saat membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di MG Setos Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 19 Desember 2023. Dalam kegiatan itu, APPSI memberikan dukungan kepada Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka. 

Apa Itu Tahiat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tahiat merupakan bacaan dalam salat untuk menghormati Allah. Dalam bahasa Arab, tahiat yang dikenal juga dengan istilah tasyahud memiliki arti kesaksian iman. Tahiat dibedakan menjadi dua, yaitu tahiat awal dan tahiat akhir atau duduk tawarruk. 

Tahiat dilakukan saat posisi duduk, tumit kaki kiri tidak menjadi penopang tubuh, tetapi sedikit dimiringkan ke arah bawah kaki kanan. Lalu, bagian pangkal paha sebelah kiri tidak ditopang oleh kaki dan langsung bersentuhan dengan lantai atau alas. Sementara jari-jari kaki kanan menekan ke alas. 

“Dan jika Rasulullah duduk pada rakaat terakhir, maka beliau mengedepankan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya serta beliau duduk di atas tempat duduknya (duduk tawarruk).” (HR Al Bukhari).

Selain itu, dikutip dari situs nu.or.id, menurut Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sujadi, saat duduk tasyahud, jari telunjuk diangkat tepat ketika membaca kata "illallah" yang bermakna selain Allah. 

Saat telunjuk tangan kanan diangkat, posisi jari jempol ditempelkan dengan jari tengah sehingga membentuk angka “0”. Sedangkan jari manis dan kelingking dikumpulkan ke posisi bawah jari tengah, di atas paha sebelah kanan. 

“Nabi membentangkan hasta tangan kanannya di atas paha kanan dan tidak memalingkan darinya, sehingga batas sikunya berada di pangkal paha. Kemudian beliau menggenggam jarinya, jari kelingking dan jari manisnya serta melingkarkan jari tengah dan jempol seraya berdoa.” (HR Ahmad dan Ahlu Sunan).

Bacaan Tahiat Akhir

Melansir laman NU Jawa Barat, bacaan tasyahud akhir sama dengan tasyahud awal, hanya ditambah dengan sholawat nabi. Berikut doa tasyahud awal:

Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad.  

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. 

Selanjutnya, berikut bacaan sholawat:

Wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahim wa'alaa aali sayyidinaa ibraahim wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidina Ibraahiim fil'aalamiina innaka hamiidum majiid. 

Artinya : "Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia". 

MELYNDA DWI PUSPITA 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus