Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Museum Soeharto di Bantul, Yogyakarta, mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda duka wafatnya Probosutedjo yang merupakan adik Presiden RI ke-2 Soeharto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bendera setengah tiang ini untuk penghormatan bagi Pak Probosutedjo yang meninggal hari ini," ujar pengelola Museum HM Soeharto, Sarwanto ditemui di komplek museum, Senin 26 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Probo merupakan pendiri museum yang bernama lengkap Museum memorial Jenderal Besar Soeharto itu. Museum yang terletak di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo ini diresmikan pada 8 Juni 2013 oleh Probosutedjo, bertepatan dengan hari lahir Soeharto. Museum ini dibangun di atas lahan seluas 3.620 meter persegi untuk mengenang jasa dan pengabdian Soeharto semasa hidupnya.
Baca juga: Sepak Terjang Probosutedjo di Bidang Bisnis
Informasi pengelola museum, rencananya almarhum Probosutedjo akan disemayamkan sejenak di komplek museum untuk penghormatan terakhir sebelum dimakamkan. Probo akan di makamkan di komplek makam pejuang Somenggalan Kemusuk, yang hanya berjarak 500 meter dari museum Soeharto.
Di museum Soeharto ini, Probosutedjo kerap menghabiskan waktu berhari-hari menginap. "Sebulan bisa dua sampai tiga kali ke museum dan menginap," ujar Sarwanto.
Sarwanto menuturkan Probosutedjo sering menggelar pertemuan dengan para veteran perang kemerdekaan di museum itu. "Untuk silaturahmi saja, mengajak makan para veteran," ujarnya.
Baca juga: Probosutedjo, Guru yang Pengusaha
Di Dusun Kemusuk Probosutedjo juga memiliki rumah yang ditinggali adiknya, Suwito.
Juru bicara keluarga Probosutedjo di Yogya, Widarta mengatakan almarhum kemungkinan akan dimakamkan usai maghrib. "Infonya masih berubah ubah, tapi yang jelas hari ini langsung dimakamkan," ujarnya.