Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Youtuber sekaligus komika dengan disabilitas Netra, Jaka Ahmad mengatakan, sah-sah saja mengangkat materi komedi tentang penyandang disabilitas. Namun demikian, pembuat konten harus mempertimbangkan banyak aspek, termasuk stigmatisasi yang akan ditanggung penyandang disabilitas setelah materi lawakan menjadi viral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Misalkan, jangan sampai gara-gara materi komedian, seorang bisa kehilangan pekerjaan, pendidikan, atau dilabeli stigma buruk dalam masyarakat," ujar Jaka Ahmad yang populer dengan nama The Blindman Jack dalam tayangan Youtube Deddy Corbuzier berjudul 'Gue Buta Bukan Goblok' pada Ahad, 26 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perbincangan tersebut, Jaka juga menyampaikan saat ini isu disabilitas menjadi lebih sensitif karena banyak orang mulai menyadari interaksi setara penyandang disabilitas dengan non-difabel. Bahkan Jaka sendiri pernah dimarahi oleh sesama penyandang disabilitas saat melontarkan lelucon tentang difabel.
"Tetapi setiap materi lelucon gue selalu menjelaskan konteks kenapa gue melontarkan jokes itu," kata Jaka. Salah satu alasannya, menurut dia, sebagai kritik terhadap apa yang dilakukan orang-orang di lingkungan sekitar dan pemerintah kepada difabel. Contoh, pemasangan guiding block yang berujung di tiang listrik, sehingga berpotensi mencelakakan difabel Netra. The Blindman Jack memilih menyajikan fenomena atau fakta ini dengan gaya komedi.
Lulusan master dari Flinders University, Adelaide Australia ini menegaskan, yang harus dikomentari oleh seorang komika bukan kondisi penyandang disabilitas, melainkan situasi aneh yang harus dihadapi difabel. "Kenapa orang buta saat berjalan menabrak tiang listrik. Yang seharusnya ada dalam pikiran adalah kenapa di tengah trotoar dengan guiding block bisa berdiri tiang listrik, sementara kabel bisa ditanam di bawah tanah," kata Jaka.
Perbincangan mengenai materi lawakan disabilitas atau yang sering disebut sebagai dark jokes ini muncul setelah Deddy Corbuzier bertanya, apakah sebagai komika dengan materi lawakan khusus disabilitas, Jaka Ahmad pernah mengalami masalah. Menurut Jaka, untuk mengurangi resiko ketersinggungan, ada baiknya komika menggali lebih dalam materi tentang disabilitas. Bila perlu berinteraksi dengan difabel dan menyadari kondisi yang mereka alami.
Sekitar Juli 2021, Deddy Corbuzier mendapat somasi dari Perhimpunan Jiwa Sehat karena materi perbincangannya dengan komika Mongol yang menyebut, "'Orang Gila' tidak akan terkena Covid-19". Materi perbincangan itu membuat organisasi penyandang disabilitas bereaksi keras lantaran telah mendampingi banyak kasus penyandang disabilitas mental yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Saat itu, menurut Perhimpunan Jiwa Sehat, materi komedi yang mengatakan orang gila tidak dapat terkena Covid-19 dapat menimbulkan stigma difabel mental tak mempan virus. Tentu stigma seperti ini dapat memperburuk kondisi penyandang disabilitas mental yang selalu terabaikan dari lingkungan sosialnya. Akibatnya, bila ada difabel mental berat yang benar-benar terinfeksi Covid-19 akan luput dari perhatian masyarakat.
Baca juga:
Tips Tunanetra Mandiri di Luar Negeri dari Komika Blindman Jack