Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cucu Pendiri NU Janjikan 60 Persen Suara untuk Prabowo - Sandiaga

Barisan kelompok yang mengklaim sebagai cucu pendiri NU menjanjikan Prabowo - Sandiaga bakal mengantongi 60 persen suara di Jawa Timur.

2 Desember 2018 | 07.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Pembekalan Relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, 22 November 2018. Pasangan Calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar pembekalan relawan dengan tema Bergerak Menjemput Kemenangan yang berisi tentang langkah-langkah dan strategi bagi relawan untuk menjaring suara masyarakat, dengan dihadiri sekitar 3000-an orang relawan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Barisan kiai dan santri yang mengklaim sebagai para cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menjanjikan 60 persen suara untuk calon presiden Prabowo Subianto dan pasangannya Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga) dalam Pilpres 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sudah konsolidasi selama kurang lebih tiga bulan di seluruh kabupaten di Jawa Timur, semua berjalan baik dan lancar," kata Solachul Aam Wahib Wahab selaku koordinator relawan barisan kiai dan santri itu di Rumah Djoeang, Jakarta, Sabtu, 1 Desember 2018.

Menurut Aam, Prabowo - Sandiaga bakal menguasai wilayah Jawa Timur dalam Pilpres 2019. "Pada saatnya nanti, kami targetkan di semua TPS di Jatim untuk Prabowo - Sandiaga memperoleh 60 persen suara," katanya.

Pada kesempatan tersebut, cucu salah satu pendiri NU almarhum K.H. Wahab Hasbullah ini juga mengajak seluruh kalangan Nahdliyin untuk bahu-membahu memenangkan Prabowo - Sandiaga di wilayahnya masing-masing. Dia mengajak para kyai dan santri simpatisan serta umat untuk bersama-sama memilih dan mencoblos pasangan Prabowo-Sandiaga dalam pilpres tahun 2019.

"Pilpres ini juga untuk memperlancar tali silaturahmi, ukhuwah basyariah, ukhuwah islamiyah, serta kekuatan wathaniyah antar umat beragama sehingga kekuatan Islam dan bangsa semakin kokoh," katanya.

Gus Aam menegaskan, bahwa sosok Prabowo - Sandiaga merupakan pemimpin yang mampu memberi solusi bagi kondisi bangsa yang semakin kehilangan jati diri. Ia juga mengatakn sudah saatnya terjadi pergantian kekuasaan dilakukan di tahun 2019 dan Prabowo - Sandiaga sebagai pemimpinnya. "Wis wayahe (sudah saatnya) 2019 ganti presiden dengan Prabowo - Sandiaga," katanya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno juga menerima kunjungan sejumlah anggota keluarga keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Seiring kunjungan itu, Prabowo - Sandiaga juga mendapatkan pernyataan dukungan untuk pemilihan presiden 2019.

"Perwakilan zuriyah pendiri NU hadir di sini bersilaturahmi dengan Pak Sandiaga, Pak Prabowo, sekaligus bertukar pikiran, saling memahami, sehingga bisa saling mendukung dan mendoakan," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, KH Irfan Yusuf di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu malam, 28 November 2018.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus