Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

DPRD Garut Minta Pemerintah Jamin Kebutuhan Dasar Korban Pemerkosaan Guru

Romli mennyebut sejumlah korban pemerkosaan oleh gurunya berasal dari keluarga kurang mampu.

11 Desember 2021 | 10.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut Rd M Romli meminta pemerintah menjamin kebutuhan dasar hidup korban pemerkosaan oleh guru di sekolah boarding di Bandung. Ia menyebut sejumlah korban asal Garut itu merupakan dari keluarga kurang mampu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemkab Garut melalui dinas terkait bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari para korban, jadi, tidak hanya dilakukan pendampingan, baik secara psikologis maupun saat menjalani persidangan," kata Rd M Romli dalam keterangannya, Jumat 10 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menuturkan sebanyak 11 santriwati warga Garut menjadi korban tindakan asusila pelaku yang merupakan guru di sekolah agama di Bandung. Korban yang saat ini sudah kembali ke orang tuanya itu, kata dia, harus mendapatkan perhatian serius, apalagi ada korban yang sampai melahirkan dan saat ini kesulitan memenuhi kebutuhan bayinya.

"Jangan sampai kekurangan itu menambah beban para korban," kata politisi PKB itu.

Ia berharap pemerintah daerah juga memberikan jaminan layanan kesehatan bagi korban yang sedang hamil, maupun yang sudah melahirkan. Jajaran puskesmas setempat, kata dia, dapat berperan aktif untuk rutin memeriksa kandungan maupun bayi yang dilahirkan korban sehingga kondisinya tetap sehat.

"Dari Dinas Kesehatan melalui puskesmas terdekat melalui para bidan yang dekat dengan rumah-rumah korban untuk memantau kondisi perkembangan ibu dan anak-anak korban," katanya.

Ia menambahkan persoalan lain yang harus diperhatikan pemerintah daerah yaitu hak pendidikannya karena korban masih usia sekolah atau di bawah umur. "Kami tidak berharap dengan kejadian tersebut pendidikan yang seharusnya didapatkan malah terbengkalai," katanya.

Baca: Kasus Pemerkosaan di Sekolah Agama, Yayasan Diminta Lebih Selektif Rekrut Guru

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus