Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 39 ribu data penyelidikan epidemiologi telah ada di sistem 'Bersatu Melawan Covid-19'. Data tersebut diperuntukkan sebagai panduan dalam penanganan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampai dengan hari ini, sistem Bersatu Lawan Covid telah mencatat sebanyak 39 ribu data penyelidikan epidemiologi,” ujar Pakar Informatika Penyakit Menular dan Epidemiologi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, melalui keterangan tertulis pada Ahad, 31 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data penyelidikan tersebut berasal dari Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pasien positif, kontak erat pelaku perjalanan yang di dapatkan dari Puskesmas, Rumah Sakit (RS) dan Dinas Kesehatan. Selain itu data dari sistem tersebut juga diintegrasikan dengan RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebelumnya telah mengembangkan sistem informasi terintegrasi yakni 'Bersatu Melawan Covid-19'. Pengembangan 'Bersatu Melawan Covid-19' itu merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo yang mengharuskan seluruh data dan informasi terintegrasi ke sistem.
Dewi menyebut, tujuan utama sistem informasi ini untuk mempercepat pelaporan data dari daerah sampai dengan pusat. Juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko-risiko maupun daerah-daerah rawan yang ada di sekitarnya.
Dalam sistem 'Bersatu Melawan Covid-19' itu, ada tujuh hal informasi yang bisa diketahui, yakni mulai dari Puskesmas, rumah sakit, laboratorium sampai dengan data logistik, mobilitas penduduk maupun hasil rapid test.
Gugus Tugas juga telah mengintegrasikan sistem ini dengan sistem rumah sakit online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
"Selain itu, sistem juga mencatat data logistik, di mana dari data di gudang, kami bisa melihat ketersediaan dan distribusi dari logistik rumah sakit dan laboratorium mencakup alat kesehatan alat pelindung diri (APD) dan juga obat-obatan," ucap Dewi.