Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah alumni peserta meminta program Kartu Prakerja tetap berlanjut, meskipun Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah tak lagi jadi presiden pada 2024 nanti. Jokowi menyebut harapan itu menunjukkan program ini sudah memberikan manfaat kepada para pesertanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setali tiga uang dengan harapan peserta, Jokowi menyebut program ini akan terus dilanjutkan hingga tahun depan karena anggarannya sudah tersedia di Kementerian Keuangan. Jokowi bahkan menyampaikan jaminan atas keberlangsungan program ini sampai beberapa tahun ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya program ini bermanfaat, pasti rakyat akan meminta. Mungkin nanti akan belok ke, sekarang kan mungkin training yang banyak masalah digital, nanti mungkin beralih lagi ke yang berkaitan dengan pangan, energi, mungkin," kata dia kepada media selepas bertemu ribuan alumni Kartu Prakerja di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 11 Juni 2022.
Sebelumnya dalam acara ini, beberapa alumni ingin program ini terus berlanjut. Salah satunya Pudencia atau yang dipanggil Dea, salah Ende, Nusa Tenggara Timur. Harapan ini disampaikan terbuka ketika Jokowi meminta usulan Dea sebagai alumni atas program ini.
"Usulanya maunya Prakerja jangan sampai di sini, maunya biar meskipun bapak ke depannya tidak jadi presiden kita lagi, lanjut terus sampai seumur hidup," kata Dea di depan Jokowi, di atas panggung.
Sontak, ruangan aula besar inipun langsung riuh dan tertawa mendengar komentar dari Dea. Tawa peserta berlangsung beberapa detik lamanya. "Rame ini, rame ini, rame, hati-hati hati hati," kata Jokowi yang tetap terlihat santai dan tertawa.
Jokowi pun juga tampak tertawa, dan sesekali melirik Dea yang juga tersipu malu. "Udah stop, nanti rame ini ganti, terima kasih," kata Jokowi
Selepas acara, Jokowi mengatakan program Kartu Prakerja telah memberi manfaat riil kepada peserta. Dalam survei Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, sebanyak 89,9 persen peserta mengaku mendapat manfaat berupa keterampilan yang lebih baik atau keterampilan baru.
"Ini penting, data persentase 89,9 persen adalah sebuah apresiasi yang sangat tinggi," kata dia. Inilah yang menjadi alasan pemerintah ingin melanjutkan program ini.
Sampai hari ini, sudah ada 12,8 juta orang yang menjadi peserta Kartu Prakerja. Jokowi meminta program ini tetap dievaluasi dulu dan dikoreksi. Nantinya terkait anggaran, tetap akan disesuaikan dengan APBN. "Tapi yang jelas dalam pengembangan SDM negara kita, ini sangat baik, baik untuk upskilling maupun reskilling," kata Jokowi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini