Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kata Yurianto Anak Muda Punya Potensi Besar Jadi Pembawa Corona

Yurianto mengatakan anak muda ini bukan berarti kebal terhadap virus corona. Mereka kena, namun tanpa gejala.

24 Maret 2020 | 13.25 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Seorang perempuan mencuci tangan di wastafel potable di Terowongan Kendal, Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. Wastafel portabel ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mencegah penyebaran virus Corona. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan anak-anak muda memiliki potensi besar sebagai pembawa (carrier) virus corona atau Covid-19. Mereka lalu tanpa sadar menularkan kepada orang tua atau manusia usia lanjut (manula).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anak muda yang nampak sehat dalam beberapa kasus justru bisa menjadi pembawa mikroorganisme SARS-CoV-2 kepada golongan manusia usia lanjut (manula). Ketika kita terkena dan tidak isolasi diri, ini problem mendasar sehingga sebarannya cepat," kata Yuri dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Selasa, 24 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini terjadi saat anak muda yang terkena virus tampak sehat. Mereka secara langsung maupun tak langsung membawa virus tersebut ke lingkungan yang terdapat manula saat ia berpergian.

Yurianto mengatakan anak muda ini bukan berarti kebal terhadap virus corona. Mereka kena, namun tanpa gejala. Hal itu yang kemudian menjadi faktor penyebaran Covid-19 secara cepat.

Yurianto mengimbau kepada semua masyarakat, termasuk yang merasa sehat, agar benar-benar mematuhi imbauan pemerintah untuk lebih banyak tinggal di rumah dengan isolasi mandiri. "Jangan keluar rumah dan beraktivitas jika benar-benar tidak diperlukan,” tuturnya.

Dia menjelaskan penularan penyakit Covid-19 didasari cemaran droplet orang yang sakit kepada orang lain baik melalui batuk atau bersin. Materi cemaran yang berisi SARS-CoV-2itu, kata dia, dapat berada di udara (airborne) sehingga penting bagi siapa saja untuk menjaga jarak interaksi minimal satu meter.

"Kami ingatkan tetap laksanakan upaya menjaga jarak saat melaksananan kontak sosial, jangan kurang dari satu meter. Ini penting untuk menghindari kerumunan, pertemuan-pertemuan menghadirkan banyak orang yang memiliki peluang penularan penyakit ini," imbuhnya.

Selain itu, kata Yuri materi cemaran ini dapat tertinggal di benda mati. Banyak kejadian cemaran itu tidak sengaja disentuh orang sehat sehingga berpindah tangan. Lalu korban yang tangannya tercemar memindahkan virus ke tubuhnya baik melalui area muka atau saluran napas karena tidak mencuci tangan.

Karena itu, ucap Yurianto, penting bagi seluruh masyarakat agar melakukan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selebihnya bagi masyarakat yang tengah menjalankan kegiatan kerja dari rumah diharapkan mematuhi protokol tersebut dan tidak keluar rumah tanpa alasan penting seperti memenuhi kebutuhan pangan atau kesehatan.

"Ada sebagian saudara-saudara yang tidak mungkin bekerja dari rumah agar berhati-hati terkait ini. Kemudian yang bekerja dari rumah pastikan jika tidak mendesak keluar rumah, jangan keluar rumah," tutup dia.

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus