Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Konser Base Jam Dibubarkan di Banda Aceh

Penampilan grup band Base Jam dikabarkan dibubarkan paksa oleh sekelompok orang saat tampil di Banda Aceh pada Ahad malam.

8 Juli 2019 | 05.32 WIB

Base Jam Reunion Ramaikan The 90's Festival
Perbesar
Base Jam Reunion Ramaikan The 90's Festival

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan grup band Base Jam dikabarkan dibubarkan paksa oleh sekelompok orang saat tampil di Banda Aceh pada Ahad malam, 7 Juli 2019. Penampilan Base Jam dalam rangka penutupan ajang Aceh Culinary Festival atau ACF yang berlangsung di Taman Sulthanah Shafiyatuddin mulai Jumat malam, 5 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dari informasi yang dihimpun Tempo, massa telah berkumpul di lokasi acara sebelum Base Jam naik panggung. Kondisi pun masih dapat dikendalikan diawal penampilan grup band yang dikenal dengan lagu Bukan Pujangga di akhir 1990-an.

Namun suasana berubah memanas ketika Base Jam membawa lagu ketiga. Sekelompok massa mulai memprotes dan bersitegang dengan panitia. Panitia lainnya langsung mematikan pengeras suara yang berada tidak jauh dari panggung utama. Pun begitu dengan para personel Base Jam, langsung turun dari panggung.

Video ketegangan antara sekelompok massa yang menolak dan panitia juga telah banyak beredar di media sosial. Tapi hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwajib atau pihak lain yang mengaku bertanggungjawab.

Sebelumnya, penampilan Base Jam telah mendapat penolakan dari beberapa kelompok massa di Banda Aceh. Dalam audiensi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan Perwakilan Ahlussunah Waljamaah atau Aswaja, disepakati Base Jam tidak tampil dengan iringan musik pada malam penutupan ACF.

Audiensi dilakukan berawal dari protes dari berbagai pihak terkait desain poster yang beredar di berbagai media sosial Aceh. Dalam poster, terdapat posisi gambar Mesjid Raya Baiturrahman di bawah personil Base Jam yang tidak berbusana sesuai dengan peraturan daerah tentang syariat Islam Aceh.

Perwakilan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) yang berada di bawah Kementerian Pariwisata pun telah meminta maaf.

"Untuk itu, Budpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Aceh sudah meminta mencabut konten tersebut. Kemenpar sudah meminta maaf atas kekhilafan tim mereka," kata Umar Rafsanjani, Ketua Tim Aswaja Aceh dalam rilis yang diterima Tempo.

Sebagai gantinya, Base Jam hanya diperbolehkan mempromosikan Kuliner Aceh di tingkat nasional dan mancanegara. Opsinya dengan mengunjungi stand tempat kuliner dipamerkan dalam penyelenggaraan ACF 2019.

Sesuai kesepakatan Tim Aswaja dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Aceh Base Jam diminta tampil tanpa iringan musik pada malam penutupan ACF 2019. 

Melalui rilis yang sama, perwakilan Front Pembela Islam (FPI) Banda Aceh turut mengeluarkan sikap senada.

"Bila kesepatakan tersebut tidak diindahkan atau dilanggar, jika terjadi keributan malam penutupan, itu di luar tanggung jawab kami," kata Dedi Mubarak dari FPI.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus