Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PKB Anggap Partai Gurem Seharusnya Tak Ajukan Calon Menteri

PKB sepakat partai-partai gurem tersebut perlu diberi apresiasi, tapi tak mesti berwujud kursi menteri.

30 Juli 2019 | 15.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dari Kanan: Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan berpendapat partai-partai koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang tak lolos parlemen lazimnya tak mengajukan kandidat menteri. "Normalnya, ya, tidak (mengajukan)," kata Daniel melalui pesan singkat, Selasa, 30 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daniel mengakui partai-partai kecil di koalisi Indonesia Kerja sudah berkontribusi terhadap pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Dia pun sepakat partai-partai gurem tersebut perlu diberi apresiasi. Namun, kata Daniel, apresiasi yang diberikan tak mesti berwujud kursi menteri. "Ya kan bisa dalam banyak hal, tidak harus kabinet," kata Daniel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski begitu, Daniel mengaku belum tahu portofolio jabatan apa saja yang bisa diisi oleh kader dari partai-partai kecil. Daniel juga berujar bahwa keputusan akhir menyangkut hal tersebut akan dibahas bersama oleh Jokowi dan para ketua umum partai koalisi.

Dia mengimbuhkan, PKB menyerahkan persoalan penyusunan kabinet kepada Jokowi. "Kami tunggu dan serahkan ke hasil musyawarah presiden dengan ketum-ketum KIK," ucapnya.

Di Koalisi Indonesia Kerja ada empat partai yang tak lolos ke parlemen, yakni Partai Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Solidaritas Indonesia. Secara terpisah, empat partai itu satu per satu sudah menemui presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi.

Kemarin, PKPI menjadi yang terakhir menemui Jokowi di Istana. Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono mengklaim partainya tak mengajukan nama kandidat menteri kepada presiden.

Ini berbeda dengan sikap Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang yang mengajukan 40 nama calon menteri saat bertemu Jokowi di Istana Bogor. Menurut Oesman, Jokowi bertanya berapa orang yang diminta Hanura untuk duduk di pemerintahan mendatang. "Saya bilang, 'gak banyak, pak, cuma 40 (orang)'," kata Oesman, Rabu, 24 Juli 2019.

Oesman menuturkan, Jokowi sempat terkejut atas usulan tersebut. Ia menjelaskan hal ini wajar lantaran Hanura gagal lolos ke parlemen. "Pak, kalau menang saya gak ngusulin apa-apa. Tapi karena saya kalah, saya ngusulin yang banyak supaya nanti saya menang'. Ketawa dia (Jokowi)," ujar Oesman.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus