Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cornell Paper, Dokumen Analisis G30S yang Membuat Militer Marah Besar

Cornell Paper mengungkap analisis tentang penyebab terjadinya G30S. Dokumen yang membuat Soeharto dan militer marah besar.

8 Oktober 2021 | 16.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cornell Paper adalah julukan terhadap naskah berjudul “A Preliminary Analysis of the October 1, 1965 Coup in Indonesia”. Naskah ini adalah naskah publikasi yang ditulis oleh Benedict Anderson dan Ruth McVey yang mencoba mengungkap peristiwa G30S.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Majalah Tempo Edisi 21 Desember 2015 mengatakan bahwa naskah ini diawali oleh panggilan telepon dari kampus mereka, Cornell University, pada tanggal 1 Oktober 1965 yang melaporkan adanya huru-hara di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Didorong oleh rasa keingintahuan tentang apa yang sebenarnya terjadi, Ben, yang saat itu berumur 29 tahun, mengajak Profesor Ruth McVey dan Fred Bunnell untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

McVey adalah seorang pakar komunis penulis “The Rise of Indonesian Communism”, Bunnell adalah seseorang yang sedang mendalami politik luar negeri Indonesia. Sedangkan Ben sendiri saat itu sedang menyusun disertasinya tentang pergerakan kebangsaan di Indonesia, yang baru pulang dari Indonesia setelah meneliti sejak tahun 1962.

Penelitian mereka bermodalkan tumpukan koran kiriman Perpustakaan Kongres ke Cornell. Ada juga koran lokal Indonesia dan Foreign Broadcast Information Service, buletin siaran radio dari berbagai negara yang dikumpulkan Badan Keamanan Amerika Serikat, NSA.

Hasil dari penelitian ini awalnya menyatakan bahwa Soekarno adalah dalang dari pembunuhan enam jenderal dan satu perwira pada peristiwa G30S. Tetapi, akhirnya mereka menyimpulkan bahwa G30S adalah murni konflik internal Angkatan Darat.

G30S disebut sebagai pemberontakan perwira menengah di Divisi Diponegoro Jawa Tengah dan Yogyakarta yang dongkol melihat sederet Jenderal di Staf Umum Angkatan Darat yang kebarat-baratan, hidup mewah, dan melupakan semangat revolusi. Singkatnya, bukan PKI dalang dari peristiwa G30S seperti yang digemborkan oleh Soeharto.

“Analisis kami untuk sementara berpendapat bahwa penyebab percobaan kudeta bisa dilacak balik ke konflik internal dalam tubuh militer Indonesia, bukan PKI sebagaimana yang ingin ditegaskan Soeharto dan pengikutnya,” tulis Ben Anderson seperti dikutip oleh Tempo dari bukunya berjudul “Hidup di Luar Tempurung”

Pada Desember 1965, Ben dan McVey memaparkan hasil sementara penelitian mereka dalam sebuah diskusi di kantor Cornell Modern Indonesia Project (CMIP). Draft penelitian pun ikut dicetak dalam bentuk stensilan.

Naskah ini selesai pada minggu pertama tahun 1966, atau tiga bulan setelah peristiwa G30S, dan dikirim ke beberapa kolega dengan status sangat rahasia. Tetapi, Ben dalam wawancaranya dengan Kabar Independen, sebuah situs berita di Surabaya, mengatakan bahwa ada kolega dari George Kahin, seorang profesor di Departemen Pemerintahan yang mendirikan CMIP, di Washington yang membocorkannya ke Departemen Luar Negeri Amerika.

Akhirnya, naskah yang bersifat sangat rahasia tentang G30S ini sampai ke penguasa militer di Jakarta dan membuat mereka naik pitam. Dan sejak saat itu, naskah yang berjudul “A Preliminary Analysis of the October 1, 1965 Coup in Indonesia” dijuluki Cornell Paper karena penulisnya berasal dari satu lingkaran yang sama, Cornell University.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus