Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menyampaikan lima pesan dalam pernyataan penutupnya di debat perdana pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Lima pesan ini terkait dengan syarat agar Jakarta bisa bertransformasi menjadi kota global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Debat bertema “Penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi kota global” ini bertujuan untuk menggali gagasan para paslon mengenai masa depan Jakarta yang nantinya tidak akan menjadi ibu kota lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkait hal itu, Dharma Pongrekun mengemukakan lima syarat agar Jakarta bisa bertransformasi menjadi kota global. “Pertama, kita harus ikhlas menerima ciptaan Tuhan,” kata dia di JIExpo, Kemayoran, pada Ahad, 6 Oktober 2024.
Syarat yang kedua, katanya, keadilan harus menjadi fondasi dari adab. Dalam debat malam itu, kata kunci ‘adil’ dan ‘adab’ beberapa kali muncul dari paslon nomor urut 2 ini. Salah satunya yaitu ketika Dharma menanggapi program pemasangan CCTV di RT dan RW yang digagas Pramono Anung-Si Doel yang bertujuan menurunkan angka kriminalitas. Menurut Dharma, akar dari kejahatan adalah kurangnya adab.
Kemudian untuk syarat ketiga, purnawirawan polisi ini mengatakan persatuan akan terwujud bila adab sudah timbul. “Keempat, mari kita berlatih untuk bekerja sama secara komunitas untuk kebaikan sesama dan bukan untuk kepentingan pribadi,” kata dia.
Terakhir, ia mengajak masyarakat untuk mewujudkan keadilan sosial dengan mendahulukan kepentingan bersama, agar manfaat Jakarta sebagai kota global bisa terasa. “Global artinya apa, (untuk) semua umat manusia,” kata dia.
Debat pertama Pilgub Jakarta yang digelar Ahad lalu itu diikuti tiga pasangan calon yaitu Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.
Ridwan Kamil-Suswono diusung koalisi gemuk pengusung Prabowo di Pilpres 2024 ditambah tiga partai koalisi pengusung Anies yaitu PKS, NasDem, dan PKB.
Adapun Dharma-Kun maju lewat jalur independen. Sedangkan pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno diusung PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Ummat.
Sebelumnya, pencalonan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sempat menuai polemik lantaran adanya dugaan pencatutan KTP warga Jakarta secara ilegal. Namun, KPU tetap meloloskan keduanya sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.