Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, Mengenal Mandau Khas Milik Dayak

Mandau merupakan produk budaya Dayak Kalimantan yang berupa senjata tradisional yang dikenal luas di Borneo, termasuk Kalimantan Timur.

27 Januari 2022 | 22.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pekan ini publik terperanjat pasca Edy Mulyadi dalam video yang viral diduga menyebut bahwa Kalimantan Timur merupakan tempat jin buang anak.

Dia mengkritik rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Hal itu memantik reaksi luas.

Aliansi Borneo Bersatu tetap meminta Edy Mulyadi diproses hukum adat meski penyidikan di kepolisian masih berjalan. Edy sendiri di tengah menghadapi sejumlah pelaporan ke polisi, kemudian meminta maaf atas pernyataan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kalangan masyarakat adat Kalimantan Dayak pun bersikap. "Hukum adat itu merupakan suatu keharusan. Hukum positif silakan berjalan," kata Jubir Aliansi Borneo Bersatu, Rahmad Nasution Hamka, di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2021 seperti dikutip Tempo.

Tahukah Anda, di antara sekian budaya khas Suku Dayak, ada senjata tajam terkenal yakni Mandau. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mandau merupakan produk budaya Dayak Kalimantan yang berupa senjata tradisional. Mandau termasuk ke dalam senjata tajam jenis parang.

Berbeda dengan senjata lain, Mandau memiliki sisi estetika yang mencolok. Di bagian bilah yang tidak tajam, dapat ditemukan ukiran-ukiran dan lubang yang memperindah tampilan mandau.

Dilansir dari Jurnal Museum Nasional "Mandau Identitas Budaya Dayak", mandau bagi masyarakat Dayak memiliki simbol saudara, kesatria, penjaga, tanggung jawab, kedewasaan, dll. Keberadaan mandau dianggap penting dan harus selalu ada di tiap acara adat.

Nilai-nilai yang ada di mandau dijadikan sebagai pedoman adat-istiadat, norma, dan etika masyarakat Dayak. Hal tersebut dipegang secara turun temurun.

Mandau terdiri dari tiga bagian pokok yaitu isin, pulang, dan sarunk. Isin terbuat dari logam campuran, pulang terbuat dari tanduk rusa atau kerbau, dan sarung terbuat dari kayu.

Mandau, termasuk di wilayah Kalimantan Timur, memiliki fungsi estetis, sosial, spiritual dan tentu saja fungsi teknomik (guna benda). Secara teknomik,  Mandau dapat dimanfaatkan untuk menebas, memotong, mencongkel, dan mengiris benda.

M. IHSAN NURHIDAYAH 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus