Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menganalogikan Nahdlatul Ulama dengan waralaba yang sistemmya dimiliki banyak orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya minta maaf, saya katakan, kalau NU itu kayak franchise (waralaba). Pesantrennya dimiliki orang-orang NU, tetapi bukan milik NU," kata JK saat menjadi narasumber dalam diskusi menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis, 2 Desember 2021.
JK menegaskan walaupun kepemilikan pesantren dimiliki orang-orang NU, namun sistemnya sudah terkontrol dan teruji.
Sementara Muhammadiyah, kata JK, mirip perusahaan induk (holding company) yang asetnya milik Muhammadiyah, seperti sekolah dan rumah sakit.
Selain itu, JK menjelaskan persamaan NU dan Muhammadiyah dimana organisasi itu sama-sama dilahirkan oleh para pedagang. "NU dan Muhammadiyah didirikan oleh para pedagang," ujar JK.
JK menegaskan para pendiri NU dan Muhammadiyah semuanya mengikuti teladan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW. "Nabi Muhammad lebih lama jadi pedagang, selama 27 tahun, sementara 23 tahun tersisa menjadi Rasul," jelas JK.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama di kantor PKB, Jakarta, Kamis.
Ketua Umum PKB Muhamimin Iskandar menjelaskan diskusi tersebut sangat penting menjelang 100 tahun lahirnya NU dan menyambut Muktamar Ke-34 NU di Lampung. "Ini diskusi pembuka, sebagai rangkaian dari diskusi panjang yang akan digelar PKB," kata Muhaimin.
Muhaimin menegaskan PKB merupakan anak kandung yang lahir dari rahim NU dan besar dengan kontribusi NU.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini