Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Akui Bertemu Effendi Simbolon: Kenapa Kalau Bertemu?

Jokowi mengakui pertemuannya dengan Effendi Simbolon. Adapun soal pemecatan Effendi, Jokowi menyebut itu kewenangan partai.

3 Desember 2024 | 16.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi (dua dari kiri) seusai menerima kedatangan Calon Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2, Rudy Mas'ud (tiga dari kiri) di kediaman Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 3 Desember 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo tak menampik pernah bertemu dengan politikus PDIP Effendi Simbolon. "Ya bertemu, kenapa kalau bertemu?" kata Jokowi kepada wartawan di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 3 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Effendi Simbolon dipecat dari PDIP karena sempat bertemu dengan Jokowi sebelum akhirnya mengalihkan dukungan ke Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 18 November 2024, Effendi Simbolon mengikuti pertemuan calon gubernur Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itul dengan Jokowi di Jakarta Pusat. 

Namun, Jokowi mengatakan, soal pemecatan Effendi dari keanggotaan PDIP merupakan kewenangan dari partai berlogo banteng itu. 

"Itu kan (PDIP memecat Effendi Simbolon) kewenangannya partai,” kata Jokowi. 

Sementara saat disinggung tentang statusnya di PDIP, Jokowi hanya menanggapinya dengan tersenyum dan tertawa. Namun saat ditanya apakah saat ini masih menyimpan kartu tanda anggota (KTA) PDIP, ia mengiyakan. 

“Ya masih (masih menyimpan KTA),” jawabnya singkat. 

Perihal pemecatan Effendi Simbolon dari PDIP sebelumnya telah dikonfirmasi Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Pemecatan Effendi tertera dalam warkat soal sanksi pemecatan pada Kamis, 28 November 2024 yang ditandatangani Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.

Di warkat tersebut PDIP melarang Effendi menyematkan nama PDIP dalam kegiatan dan jabatan apapun. 

Sebelumnya, pada masa Pemilihan Presiden 2024, Effendi pernah melontarkan pernyataan bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang pantas memimpin bangsa menggantikan Jokowi. Hal ini disampaikan Effendi dalam forum rapat kerja nasional Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) pada Jumat, 7 Juli 2023. 

Alfitria Nefi berkontribusi dalam artikel ini

 

 

Juli Hantoro

Juli Hantoro

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus