Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Peran dan Perjuangan Santri dalam Mempertahankan Kedaulatan Indonesia

Peringatan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober memiliki sejarah yang panjang. Berikut adalah sejarahnya.

21 Oktober 2021 | 17.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anak-anak murid pengajian membawa bendera Merah Putih dan poster saat melakukan pawai di kawasan Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis, 22 Oktober 2020. Belasan anak-anak yang merupakan murid dari suatu pengajian kampung Tapos menggelar pawai dengan berjalan kaki mengelilingi pemukiman dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada hari ini Kamis, 22 Oktober 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Besok, tepatnya pada 22 Oktober 2021, seluruh santri di Indonesia akan merayakan Hari Santri Nasional. Peringatan Hari Santri Nasional di Indonesia sudah dilakukan sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional. Adapun pemilihan tanggal 22 Oktober sebagai perayaan Hari Santri Nasional didasarkan pada tanggal ketika K.H. Hasyim Asy’ari menyerukan ajakan jihad, yang kemudian disebut sebagai Resolusi Jihad, untuk melawan tentara sekutu pada 22 Oktober 1945.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun merupakan hari perayaan bagi santri, Hari Santri Nasional sebenarnya tidak merujuk ke kelompok tertentu saja. Dilansir dari pariamankota.go.id, Hari Santri Nasional sebenarnya merupakan perayaan bagi semua orang yang mengalir aliran darah merah putih dan napasnya menyerukan La ilaha illallah. Hal tersebut tidak terlepas dari konteks penyeruan Resolusi Jihad oleh K.H. Hasyim Asy’ari yang merupakan ajakan untuk berjuang demi bangsa dan negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada waktu itu, kedatangan tentara sekutu yang ingin menjajah Indonesia lagi setelah kemerdekaan membuat beberapa pihak berunding untuk mengambil sikap. Dilansir dari pariamankota.go.id, pengurus Nahdlatul Ulama merupakan salah satu kelompok yang mengadakan perundingan untuk menetapkan sikapnya terhadap serangan sekutu. Perundingan yang digelar pada 21-22 Oktober 1945 itu pun menghasilkan keputusan untuk menyerukan Resolusi Jihad.

Dilansir dari mski-fah.uinjkt.ac.id, Resolusi Jihad berisi ajakan dan pernyataan bahwa berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa hukumnya fardhu’ Ain (Wajib bagi semua orang). Seruan tersebut pun membuat para kaum santri turun ke jalan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada periode Revolusi Fisik 1945-1949, banyak santri yang kemudian berjihad melawan tentara sekutu dan penjajah yang kembali menginjakkan kakinya di Indonesia.

Semangat dari Resolusi Jihad tersebut diteruskan hingga kini. Melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, peringatan Hari Santri Nasional menjadi upaya untuk merawat ingatan dan semangat dari Revolusi Jihad. Sebagaimana dilansir dari nu.or.id, melalui peringatan Hari Santri Nasional pula peran santri akan terus diingat. Selama periode memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, santri telah mengambil porsi perjuangan yang besar.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus