Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Soal Gagal Ginjal Akut, Begini Instruksi Sultan HB X

Sultan HB X meminta masyarakat juga pihak terkait mematuhi instruksi Kementerian Kesehatan dalam upaya mengantisipasi gagal ginjal akut

21 Oktober 2022 | 10.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. ANTARA/Luqman Hakim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X meminta masyarakat juga pihak terkait seperti dokter, apotek dan tenaga kesehatan mematuhi instruksi Kementerian Kesehatan dalam upaya mengantisipasi penyakit gagal ginjal akut pada anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Kesehatan sebelumnya meminta penghentian sementara peresepan obat-obatan berbentuk cair atau sirup untuk penelitian lebih lanjut apakah terdapat kandungan berbahaya yang diduga memicu gagal ginjal akut ini.

"Sampai sekarang arahan dari pusat obat yang cair yang sifatnya sirup kan tidak boleh, karena diduga itu penyebab (gagal ginjal) meski belum pasti,” kata Sultan HB X Kamis 20 Oktober 2022.

Sultan pun mengatakan Pemerintah DI Yogyakarta juga memastikan akan mengikuti segala arahan dari pemerintah pusat itu. Sehingga tidak bisa mengeluarkan kebijakan sendiri. "Ya kita tunggu bersama saja (hasil kajian pusat), penyakit ini disebabkan apa dengan obat apa," kata Sultan.

Pemerintah DI Yogyakarta, kata Sultan, saat ini belum menentukan langkah lain selain menyiagakan sarana dan prasarana kesehatan untuk menghadapi kasus ini. Misalnya apakah perlu mengerahkan deteksi dini di tingkat puskesmas atau langkah lainnya.

"Masalahnya kita kan belum ada yang tahu persis sebetulnya ini penyakit karena apa, dan tidak hanya terjadi di Yogya, tempat lain pun juga banyak kasusnya,” kata dia.

“Oleh sebab itu, yag dimungkinkan sekarang bagaimana hasil penelitian dan kajian pusat itu nanti untuk acuan pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan,” kata dia.

Dokter Spesialis Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Retno Palupi yang menangani kasus pasien dengan gagal ginjal akut mengatakan kasus ini memang masih dalam proses investigasi penuh pemerintah. Termasuk soal dugaan pemicu penyakit ini adalah murni parasetamol.

"Untuk melihat apakah parasetamol itu betul-betul berkaitan dengan kasus ini, kami belum bisa mengatakan karena memang masih dalam penyelidikan penuh," kata Retno Rabu 19 Oktober.

Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito, Kristia Hermawan menambahkan, dari dugaan sementara para tim medis, hal yang berbahaya sebenarnya bukanlah parasetamol yang terkandung dalam obat.

“Tetapi dugaan medis yang berkembang yang berbahaya justru bahan tambahan dalam obat sirup itu, bukan parasetamolnya, namun ini masih diuji,” kata dia.

Kristia pun menyarankan, dengan situasi masih serba belum jelas ini, masyarakat diminta tidak membeli obat tanpa rekomendasi dokter atau yang dikeluarkan fasilitas layanan kesehatan resmi.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Ini 5 Obat Sirup yang Ditarik Peredarannya oleh BPOM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eko Ari Wibowo

Eko Ari Wibowo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus