Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta saat ini terjadi akibat curah hujan yang ekstrem. Dia menyebut, puncaknya terjadi pada Selasa, 28 Januari 2025, dengan curah hujan setinggi 368 milimeter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini hampir sama dengan kejadian 2020, yang mana berdasarkan data yang diperoleh, pada saat itu curah hujan tertinggi mencapai 377 milimeter dan yang terendah 256 milimeter,” kata Teguh pada Kamis, 30 Januari 2025, dikutip dari keterangan resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun, hingga sore ini, Kamis 30 Januari 2025 pukul 15.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat, total sebanyak 35 RT dan 1 ruas di Jakarta masih terendam banjir. Wilayah yang terendam banjir itu tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Ketinggian air mencapai 30 hingga 150 sentimeter. Akibat banjir tersebut, sebanyak 1.179 jiwa dari 433 keluarga harus mengungsi.
Teguh bersama jajarannya hari ini meninjau kondisi warga terdampak banjir yang mengungsi di Rusunawa Embrio Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara. Dia memastikan kebutuhan dasar 977 warga yang mengungsi di Rusunawa itu dapat terpenuhi.
“Mereka minta ke kami, pascabanjir surut, dapat dibantu alat kebersihan, serta prasarana dan sarana yang lain. Kami juga bagikan seragam untuk anak sekolah, itu yang mereka minta,” kata dia.
Teguh merinci, Pemerintah Provinsi Jakarta telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji, matras, kasur lipat, family kit, dan pakaian anak. Ada pula posko kesehatan dari Puskesmas Cilincing yang bersiaga untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi.
Dia mengatakan, Pemprov Jakarta akan melakukuan Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC sebagai langkah antisipasi curah hujan ekstrem yang berpotensi terjadi lagi. “Kalau berdasarkan data BMKG, hari ini hujan sedang-lebat. Hari ini kami masih belum melakukan OMC, tapi ke depan, kami sudah petakan untuk melakukan OMC apabila dipandang perlu,” ucap dia.
Sebelumnya, Teguh mengatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai pelaksanaan modifikasi cuaca ini. Pihak-pihak tersebut antara lain Sekretaris Daerah Marullah Matali, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKD) Jakarta Michael Rolandi Cesnanta Brata, serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Isnawa Adji terkait realisasi rencana ini.
“Kami rencanakan dalam dua hingga tiga hari ini. Kami tadi sudah bicara dengan Sekda, dengan Kepala BPKD dan juga Kepala BPBD, yang nanti dikoordinir oleh asisten pemerintahan,” Teguh saat ditemui usai menghadiri Festival Pecinan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Rabu, 29 Januari 2025.